respon tetap membisu tanpa kata
inginnya bertentangan inginku
sampai bila?
Sudah di namakan manusia
cantik yang hanya di pandang
nilaian hanya terletak pada zahir
kenapa?
kenapa?
Sudah matikah akal sihatmu?
mata hatimu seakan 'mati'
iman anugerah kian terkubur
pasrah...
akur...
berserah...
Panahan suaramu menyambar
lenaku terjaga
dari galakan sendu
simpulan kasih seorang insan
berhati wanita
tetap wanita
Setiap tindakanmu
penghargaan bagi kaum hawa
bersyukurlah...
Dan beringatlah...
dalam nilaian itu tercalit keegoan
ego lelaki bisa di leraikan?
hanya dengan kelembutan nurani wanita
ego bisa gugur
ego lelaki tersungkur
benarkah?
Kelembutan itu senjata
meruntuhkan kekebalan benteng 'egomu'
Namun...
bisakah kamu adil?
kepada insan-insan yang di sebalik pandanganmu itu
sesungguhnya mereka lebih mengerti
rentetan hidupnya sebagai tadahan ilmu
yang mengetahui erti menghargai yang lain
Nilaian paling besar
melalui mata hati nurani
carilah...
hilangnya tak mungkin kembali
waktu itu tak bisa muncul di kemudian hari
tak bisa kembali menyucikan 'mata hatimu'
aku...kamu...dan selayaknya
pasrah bersama ketentuanNya
(",)",)/~
0 comments:
Post a Comment